Liputan6.com, Jakarta - Grab menjalin kemitraan strategis dengan PLN untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik/ electric vehicle (EV) di Indonesia.
Mengutip keterangan resmi Grab yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (17/10/2019), hal ini merupakan bentuk nyata komitmen Grab di Indonesia dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, "sesuai dengan komitmen Grab yang disampaikan saat kunjungan SoftBank ke Indonesia, Grab berkomitmen mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui investasi sebesar USD 2 miliar untuk Indonesia."
Ridzki mengatakan, Grab yakin kendaraan listrik dapat menjadi pilihan bagi mitra pengemudi dan solusi jangka panjang bagi Indonesia, untuk mengurangi polusi udara yang belakangan ini menjadi tantangan.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten, mengungkapkan apresiasi atas sambutan yang baik dari Grab dalam kerja sama tahap awal ini.
Ia berharap, dengan kolaborasi dan dukungan berbagai pihak, realisasi pemanfaatan kendaraan bisa lebih cepat.
“Penandatanganan nota kesepahaman ini sangat penting bagi kami, untuk mempercepat program kendaraan berlistrik di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, PLN mendapatkan penugasan dari pemerintah dalam rangka penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk KBL berbasis baterai," kata Sripeni Inten.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, yang ikut menyaksikan MoU tersebut mengatakan, kendaraan listrik bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta.
Dia mengatakan, saat ini banyak sekali pihak yang mulai ingin berinvestasi untuk pengembangan di Indonesia.
"Saya mengapresiasi langkah Grab untuk memulai pengembangan ini bersama dengan PLN, dan harapannya bisa mewujudkan Indonesia yang memiliki ketahanan energi yang bagus di samping udara yang akan kembali bersih," kata Luhut.
Rincian Kerja Sama Grab dan PLN
Rincian kerja sama Grab dan PLN dalam pengembangan ekosistem EV di Indonesia, antara lain mencakup:
1. Kerja sama ini akan meliputi sesi perencanaan bersama atau joint planning session (JPS) untuk melakukan pembahasan aspek teknis, bisnis dan legal dalam rangka pengembangan dan implementasi e-mobility di Indonesia.
2. Riset dan pengembangan model bisnis untuk studi pasar dan juga pengembangan e-mobility yang meliputi kendaraan mini scooter, motor listrik dan mobil listrik.
3. Grab dan PLN juga akan melakukan pilot project untuk mengukur kelayakan dari inovasi yang akan dihadirkan dari kerjasama ini.
Inisiatif ini akan dilaksanakan bertahap dari mulai kawasan Jabodetabek. Saat ini, Grab juga telah melakukan pilot project untuk kendaraan listrik roda dua dan roda empat yang memiliki charging station dari pihak PLN.
Khusus untuk roda empat, charging station dan supply listrik akan berasal dari PLN.
4. Grab juga akan menghadirkan GrabWheels yang merupakan layanan e-scooter listrik ramah lingkungan, di kawasan kantor PLN bagi nasabah/pengunjung/karyawan yang ingin melakukan perjalanan jarak pendek.
Penggerak Ekosistem Kendaraan Listrik
Melanjutkan komitmen investasi SoftBank kepada Indonesia melalui Grab, Grab berupaya untuk menjadi penggerak ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui riset dan juga kolaborasi.
Hal ini merupakan bagian dari dukungan Grab untuk mendorong digitalisasi di berbagai layanan penting dan proyek infrastruktur serta pembangunan kantor pusat Grab kedua di Indonesia.
Sekadar informasi, saat ini Grab mengoperasikan armada kendaraan hybrid dan EV terbesar di Asia Tenggara dan berkomitmen untuk memberikan manfaat EV kepada lebih banyak mitra pengemudi mereka.
Di Singapura, Grab telah memiliki armada kendaraan listrik dengan bermitra bersama Singapore Power (SP) Group yang akan menyediakan jaringan pengisian listrik cepat yang diharapkan dapat menghemat biaya mitra pengemudi.
Grab juga berkomitmen memberikan inovasi untuk memenuhi kebutuhan yang dapat memberikan dampak sosial bagi Indonesia.
Berdasarkan Laporan Dampak Sosial Grab, diestimasi Grab telah berkontribusi sebesar USD 5,8 miliar atau lebih dari Rp 81,5 triliun terhadap perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan terakhir, hingga Maret 2019.
(Tin/Ysl)
https://ift.tt/31lFzkP
October 17, 2019 at 07:15AM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com https://ift.tt/31lFzkP
via IFTTT
No comments:
Post a Comment